asbak neokolonialisme
ini kisah Indonesia-Ku, berpaham demokrasi mengelu-elukan kemajemukan bertajuk kesatuan dalam satu negara.. lembaran kisah sejak Proklamator pertama kali menyatakan Bangsa ini adalah sebuah negara yang merdeka, kemudian sejenak direnggut diktator yang mewariskan sejuta permasalahan untuk kami generasi muda yang harus lahir dalam sejumlah beban dipundak, beralih era dengan tajuk utama Reformasi.. mengusung misi utamanya demokrasi… […]
Semangat Bermimpi
Biru itukah langitmu, Putih itukah awanmu, Juntaikan seutas tali untukku merengkuh Semua impian yang tersimpan jauh diatas sana Kan kudaki jika memang terjal yang kuhadapi Ku coba untuk tak terpupuskan peluh Suatu saat, ya ku yakin pasti ku raih Mimpiku ibarat tujuan untuk ku berlabuh Tanpa mimpi entah dimana harus ku-tuju Tersesat dalam haus-nya dunia Tak ada yang lebih nyata saat ini Selain hanya mimpi-mimpi ku!!
sebuah pengakuan sesal yang tak ber-irama
sedikit bertanya arti semua ini, kebenarannya begitu menyessakkan.. hanya saja rasa ini begitu menggiurkan. aku duduk disudut itu..sudut yang tak-kan pernah ku mengerti, kenapa semua ini terjadi:d
aku terima keadaannya hanya saja ini bukanlah tindakan yang tepat, menutup mata hati dan telinga, menengadahkan muka tuk berpaling dari kenyataan yang sebenarnya..
sesaat begitu mengharukan hanya saja ini salah! tetap saja ini salah!!
berfikir tuk sesaat..kenapa? ini terjadi:(
wahai kau sang penakluk hati… bukan ini yang ku inginkan
berputarlah wahai kau alam kembalikan hari ini sekali lagi… ku yakin takkan memilih jalan ini..
sedikit memaksakan karena sesal memang selalu menyusul
untuk kecewa dihati ini bukan karena mereka dan kamu hanya ada aku sesali langkahku sendiri…
sebuah pengakuan sesal yang tak ber-irama
kini jadi nyanyian tak bernada
Arti Pinangan Ini…
pinanganku ini bukan untuk memiliki hatimu,
dari sekian wanita yang pernah hadir dihidupku,
hanya kamu yang dengan yakinnya hati ku berkata “serahkan aku padanya”
memang bukan yang terbaik mungkin aku di hidupmu
tapi usahaku untuk mewujudkan menjadi yang terbaik bagimu tak akan pernah usai
didalam jauh lubuknya sebuah ketulusan hati ini tetap ingin menjadikanmu sebagai putrinya
sadarilah aku ingin dimiliki dengan aku sebagai individu yang satu hanya untukmu
perbedaan itu bukanlah jurang terjal yang harus dilalui,
cukup genggam tanganku dan bersama kita bangun jembatan untuk jalan kita berdua
kamu dan aku, serta mereka adalah satu didalam hidup kita..
namun kehidupan ku dan kamu hanya miliki kita untuk mewarnainya
bahkan seorang pelukis malampun takkan seindah kita jika kamu..
hanya kamu yang bersanding denganku untuk hari dimasa yang akan datang
____radenwana___
Rindu
hanya sedikit saja waktu tanpamuw karena kamu enggan pergi; pergi dari hati dan fikirankuw yang terperangah melihat kita yang terpisah jarak antara engkau dan aku; ya keterbatasan fisik ini yg ingin selalu membelaimu mengharap saja kamu disini didalam peluk ini.. mendengar ceritaku dgn lirih-lirih kecil tawamu, kemana semua berlabuh tak perlu ragu dipelabuhan tua dikota kecil engkau berada.. kulayangkan pandang dimana engkau berdiri menantikuw…peribatan sebesar2nya harapanku karena tak sabar lagi untuk bersamamu
Ladeni saja emosinya
terus saja merasa terpuruk mengingatnya,
teruskan mengingatnya yang telah indah berlalu
terus saja berteriak tak kuasa menahan
teruskan meratapi kehilangan itu
teruslah mencoba meladeninya
kini yang ada adalah dunia yang sendiri
mencoba beradaptasi namun tak kuasa menahan
yang ada hanya membuat kecewa diri dan sekitarmu
kini dirimu merubah duniaku tak sadarkah itu
kecewa karena ternyata kau kini lebih kejam
melebihi semua orang yang pernah berlalu
tak perlu sadari ladeni saja semua emosinya
salahkan saja rasakuw yang kecewa dengan sikapmu
salahkan ketidakmampuan untuk terus bijak meratapinya
semua ini berat.. terlalu berat untuk dipikul
tak perlu menyadari itu, ladeni saja emosinya
karena kini benar-benar kulelah dengan semuanya
Begitu rasanya
memegang penuh pengertian itupun tak semudah yang terkira
berusaha melongok si ego yang terus menyeruak keluar
tersembunyi ia jauh didalam bilik buinya rasa sayang
cinta memang lah begitu rasanya namun sampai dimana
sisi logika mampu mencernanya? kadang tak tersentuh
namun beriring sang matahari yang terus berlalu dari hari ke hari
semuanya kan menjadi dua rasa yang aneh,,
enggan dicicipi karena rasanya yang menakutkan
namun kini itu yang harus ditelan bulat-bulat
menyibahkan rasa.. yang ada hanya harapan
semoga rasa itu berubah…..
perlahan mati
baru ku menyadarinya… ternyata selama ini,,
hmmm…. diluar dugaankuw
ternyata benar ku tak mengerti artinya
sungguh kuw terbelalak, tak mengira sedikitpun
kini masih sanggupkah ini kuhadapi
ternyata aku memang bodoh..
kini semuanya terlanjur kurasakan
takkan mungkin terlupakan
rasa ini tak mungkin hilang
kenyataan ini akankah ia padam
akan ia reda di dadaku
akankah kumenerima ini semua..
semakin lama ku semakin ragu dengan semuanya
kudatang diwaktu yang tak tepat..
sungguh ku sesali itu
tak mengira kah kamu itu semua menggerogoti semuanya
rasakuw inginkuw pengertiankuw dan hingga keyakinanku
pada saatnya nanti akankah itu semua masih tersisa..
kuharap masih bisa teryakini.. atau mati disini,,,,
JAN MOH HABIBI ESSLAMMY
“Abi mau liat ikan g?” “manah ikan nyah??” dengan khasnya abi menjawab, seraya berjalan kecil menuju pelukan ibunya
percakapan sekaligus tatap muka pertama kalinya yang hanya berlangsung tak lebih dari 3 menit
namun siapa yang menyangka ini juga menjadi percakapan terakhirku dengannya..
memang tak lama kumengenal sosok abi secara langsung, selain dari telephone dan buah bibir orang-orang yang mengenalnya
ku kenali abi sebagai sosok anak kecil yang lucu, periang dan aktif..
abi dalam perjalananya yang singkat kemarin sepertinya tlah membuat kesan yang dalam untuk siapapun yang
mengenalnya, sosok putih yang tak mengenal dosa selalu membuat siapapun berdecak tawa melihat dan merasakan kelucuanya..
begitulah kesan ku terhadapnya.. begitu banyak perasaan yang tercipta dalam waktu yang singkat itu,
lalu kadang ku berfikir bagaimana kesedihan yang dialami oleh orang-orang yang tlah lebih lama mengenalnya, ayah ibunya, keluarganya,
dan orang2 yang menyayanginya.
namun Sang Pencipta berkata lain, mungkin Tuhan pun begitu menyayanginya sehingga memanggilnya begitu cepat untuk bisa berada disisiNYA
kusaksikan secara langsung bagaimana orang2 merasa begitu terpukul dengan kepergianmu abi,
bagaimana air mata berkucuran
bagaimana isak tangis
namun kusaksikan juga ketegaran tetaplah nyata
bagaimana ketabahan dan kepasrahan tetap dipanjatkan
bagaimana doa-doa tulus terurai
sekejap saja dan tak langsung sepertinya engkau pun mencoba mengajarkan arti hidup yang tak kekal ini,
melewati dirimu sepertinya Tuhan memperlihatkan Arti kehilangan, ketabahan dan kepasrahan
banyak peristiwa yang bisaku ambil hikmahnya…
terimaksih guru kecilku
terimakasih untuk perkenalanya..
kiranya dirimu yang Belum mengenal arti kata dosa dapat diterima disisiNYA.. karena kuyakin ALLAH maha mengetahui
selama hidupmu betapa banyak keceriaan yang tlah kau hadirkan untuk menghibur orang2 yang kau sayangi..
dalam dekapan rindu dan doa dari semua orang yang mencintaimu mengiringi kepergianmu…
itu jalanmu sayang.. jangalah berhenti berlari
karena ujung hanyalah khayal pandangan belaka
karena akan ada jalan yang lain yang kan menyambutmu disana
lihatlah kami yang merindukanmu disini
tlah berdiri tegar merelakanmu kembali ke sisiNYA
tak urung kau pun tersenyum bukan
melihat ayah, ibu, kakek,nenek dan semua orang yang kau sayangi
melambaikan lantunan doa mengiringmu kembali padaNYA
bermailah disana, buatlah kecerian kembali
Bisikan lah padaNYA doa untuk orang2 yang kau tinggal
agar tetap kuat menjalani hari tanpamu…
jangan lupakan kami yang kan terus dan selalu merindukanmu
selamat jalan abi, selamat jalan abi..
kupersembahkan tulisan ini untuk ABI… dan semua orang yang menyayanginya….
“radenwana”
Negeri Para Bedebah
maaf sedikit menyimpang dari biasanya.. tapi ini sebuah karya yang kritis dan menarik untuk diulas…
Sejumlah massa mendatangi Kantor Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Kuningan, Jakarta Selatan, Senin (2/11). Mereka memasangkan pita hitam di pilar-pilar gedung. Pita hitam melambangkan rasa simpati atas kemelut yang terjadi antara KPK dan Polri belakangan ini.
hasil karya dari mantan juru bicara Presiden Abdurrachman Wahid yang dibacakan didepan gedung KPK.
Negeri Para Bedebah
Ada satu negeri yang dihuni para bedebah
Lautnya pernah dibelah tongkat Musa
Nuh meninggalkan daratannya karena direndam bah
Dari langit burung-burung kondor jatuhkan bebatuan menyala-nyala
Tahukah kamu ciri-ciri negeri para bedebah?
Itulah negeri yang para pemimpinnya hidup mewah
Tapi rakyatnya makan dari mengais sampah
Atau jadi kuli di negeri orang yang upahnya serapah dan bogem mentah
Di negeri para bedebah
Orang baik dan bersih dianggap salah
Dipenjarakan hanya karena sering ketemu wartawan
Menipu rakyat dengan pemilu menjadi lumrah
Karena hanya penguasa yang boleh marah
Sedang rakyatnya hanya bisa pasrah
Maka bila negerimu dikuasai para bedebah
Jangan tergesa-gesa mengadu kepada Allah
Karena Tuhan tak akan mengubah suatu kaum
Kecuali kaum itu sendiri mengubahnya
Maka bila negerimu dikuasai para bedebah
Usirlah mereka dengan revolusi
Bila tak mampu dengan revolusi,
Dengan demonstrasi
Bila tak mampu dengan demonstrasi, dengan diskusi
Tapi itulah selemah-lemahnya iman perjuangan
dikutip dr http://www.rakyatmerdeka.co.id
pendapat lo?